Sertifikasi Interpreter AJT dilaksanakan di tahun 2024 untuk pertama kalinya. Penyelenggaraan kegiatan ini meliputi peserta yang merupakan psikolog yang memiliki SIPP. Kegiatan berlangsung di Fakultas Psikologi UGM. Kegiatan sertifikasi interpreter AJT meliputi pemaparan materi terkait penulisan laporan tes kognitif AJT. Peserta di mana peserta diberikan pemahaman yang mendalam mengenai konsep kognitif yang diukur oleh tes AJT. Peserta juga diberi kesempatan untuk berlatih menulis laporan interpretasi melalui blind case, di mana peserta akan mendapatkan pengalaman langsung dalam menganalisis profil kognitif siswa secara objektif. selain itu, mereka dilatih untuk memberikan rekomendasi intervensi pembelajaran yang berbasis hasil asesmen kognitif, sehingga guru, orang tua, dan konselor sekolah dapat bekerja sama untuk mendukung perkembangan kognitif dan pendidikan anak secara lebih efektif.
Kegiatan sertifikasi bertujuan agar para peserta mampu mengadministrasikan tes secara terstandar dan menginterpretasikan hasil tes dengan tepat. Adanya penguasaan terhadap keterampilan ini, para peserta diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan bermanfaat terkait kekuatan dan kelemahan kognitif siswa, serta memberikan rekomendasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu. Kegiatan sertifikasi melibatkan komite penilai AJT, tim trainer sebagai pemateri, co-trainer untuk memberikan pendampingan saat role play, dan supervisor saat pelaksanaan praktikum. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh pemateri yaitu Dra. Retno Suhapti, S.U., M.A., Psikolog; Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D., Psikolog; Dr. Wisjnu Martani, S.U; Dr. Maria Goretti Adiyanti, M.S; Edilburga Wulan Saptandari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog; Wahyu Widhiarso, S.Psi., M.A; Dian Mufitasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog; Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Selain melatih kemampuan interpretasi tes bagi para peserta, kegiatan sertifikasi ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan 4 SDGs yaitu peningkatan kualitas pendidikan yang inklusif dan adil. Adanya kemampuan untuk memberikan rekomendasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu, para peserta sertifikasi akan mampu mendukung terciptanya proses pembelajaran yang lebih adaptif, menjamin akses pendidikan berkualitas yang setara bagi semua anak, serta memastikan bahwa setiap siswa menerima dukungan yang sesuai dengan potensi dan tantangan kognitif mereka.